Jumat, 07 November 2008

Cara Paling Mudah Download Video Di YouTube

Belakangan ini aku kembali semangat untuk ngeblog tapi dengan tidak lupa mencari-cari lagu bagus Vicky Zhao di youtube hehehe... Akhirnya aku menemukan lagu2 bagus tersebut, lalu aku kepikiran jika lebih asyik lagi kalau video clip tersebut di download. Akhirnya aku mencari warnet tercepat di kotaku untuk download semua video clip Vicky Zhao yang sangat aku sukai tersebut. Tidak lupa juga aku mencari-cari cara bagaimana caranya download video di youtube, tidak lama berselang akhirnya aku menemukan caranya. Ternyata memang ada seribu macam cara download video di youtube hehehe... Tapi aku menemukan salah satu cara yang paling mudah download video di youtube, aku menggunakan cara ini untuk men-download semua video clip Vicky Zhao yang aku sukai tersebut. Dan malahan aku sudah memasukkan video clip lagu-lagu Vicky Zhao tersebut ke ponsel saya, tentunya sesudah video clip tersebut di convert terlebih dahulu menjadi avi menggunakan SmartMovie Converter dan di convert juga menjadi mp3 menggunakan Xilisoft hehehe... Oke deh kita langsung saja ke cara download video di youtube.

1. Buka situs http://keepvid.com/
2. Dimisalkan saya akan men-download video youtube dengan url http://www.youtube.com/watch?v=KOXY5GiRJ7s
3. Copy url tersebut dan paste di kolom url di situs keepvid lalu klik tombol download
4. Maka akan muncul halaman baru dengan ada disediakan 2 url link download, yaitu download videonya dalam format flv dan mp4
5. Klik kiri link tersebut, maka videonya siap di download
6. Download-lah sepuas-puasnya apalagi bagi anda yang mempunyai koneksi cepat
7. Ok deh, selamat download...

disadur dari roni-pascal.blogspot.com

Senin, 03 November 2008

Menghitung Umur



Berapa umurmu sekarang? 15? 18? Atau 24 tahun? Yup, kamu sendiri yang bisa menjawabnya. Soal berapa waktu yang telah kita lalui sampai sekarang di dunia ini, kita ga ragu kok, kamu pasti bisa menghitung dengan pasti. Selama kita ngerti kapan kita keluar dari rahim bunda. Tapi, apa memang bener umur yang tertera di KTP atau kartu pelajar kita tadi udah mencerminkan usia kita yang sesungguhnya? Jangan-jangan rentang waktu kita di dunia ini baru 2 minggu atau malahan baru saja nongol jadi manusia yang hakiki. Bingung ya. Hehe, kita awali artikel kita yang satu ini, dengan sebuah pertanyaan yang simpel. Kelihatannya gampang untuk kita menghitungnya, namun kenyataannya, ga semudah itu. Maksud lo? Eng ing eng...oke untuk lebih jelasnya kita kupas secara konkrit di bawah ini.

Sobat, kehidupan kita di bumi tempat raga berpijak ini ga akan kekal. Suatu saat kita bakal menemui apa itu ajal. Tentunya kita semua yakin-seyakin-yakinnya akan hal ini. Kalo yang namanya maut, ga akan bisa dimajukan ataupun dimundurkan walau sesaat. Sayangnya, ga ada satupun dari kita yang tahu kapan kematian menjemput. Ki Joko Bodho kek, Mama Lauren kek, Dedy Corbuzier kek, ga ada yang tahu. Artinya, kita kudu bener-bener siap saat “dia” datang. Nah, sudah siapkah kita? Mayoritas kita akan menjawab dengan lantang, “BELUM!!” Ya, sampai kapanpun kita ga akan pernah siap dengan yang namanya ajal. Meski demikian, mau tidak mau, senang atau tidak, “dia” bakal hadir di kehidupan kita, entah kapan. Bisa 20 tahun ke depan, 2 tahun lagi, 2 minggu, atau malah 2 jam lagi. Kita sendiri ga ngerti kapan.

Nah, oleh karena itu, satu-satunya cara adalah kita memaksakan diri untuk siap menghadapi ajal. Ya, paksakan. Bila kita saat ini malas untuk sholat, paksakan untuk sholat. Jika hari ini kita ga ingin berinfak, paksakan untuk berinfak. Kalo sekarang kita minder untuk belajar Islam, paksakan supaya kita bisa belajar Islam. Kalo bukan sekarang, kapan lagi. Ga ada yang mau jamin, kita bisa hidup di esok hari. Entah itu Pak SBY, Pak Yusuf Kalla atau siapapun, ga ada yang berani jamin.

Meski kelihatannya berat, dan menjadi sebuah beban, untuk berbuat suatu kebaikan, pasti membutuhkan awalan. Nah, awal inilah yang harus kita raih. Awalan inilah, sejatinya umur kita di dunia. Ya, awalan bagi diri ini untuk berbuat kebaikan dan ibadah. Tunduk sepenuhnya pada Allah SWT. Bila kita mengawali kebaikan ini pada umur 15 dan umur kita sekarang 18, maka umur kita baru 3 tahun. Bila kita mengawalinya pada umur 20, sedangkan umur kita sekarang 24, maka umur kita baru aja 4 tahun. Nah, kalo kita baru aja mengawali kebaikan dan bertobat 2 minggu lalu, tentunya umur kita juga baru 2 minggu. Padahal, kita ga ngerti kapan ajal menjemput.

Sobat, ibadah yang kita lakukan di dunia inilah yang menjadi bekal kita di hari esok. Dimana? Di akhirat dong. Sehingga ga salah kalo kita kudu mempersiapkan bekal ini sebaik-baiknya. Karena bekal inilah yang akan menentukan sukses atau tidaknya kita di akhirat nanti. Dan kita kudu mempersiapkan bekal sebaik mungkin.

Selama kita berbuat kebaikan, dan diiringi oleh belajar Islam, secara perlahan dan pasti akan tumbuh yang namanya kesadaran dan keikhlasan. Yang akhirnya akan bikin diri ini bangun dan ngerti, kalo yang namanya ibadah itu, kitalah yang butuh. Bukan Allah, bukan malaikat dan bukan jin.

Karena itulah sobat, mulai sekarang deh itung-itung umur kita. Mumpung kita masih punya raga dan nyawa. Artinya kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berbakti pada-Nya. Kokohkanlah iman kita, kuatkanlah diri kita. Ngomong-ngomong soal kuat, tahukah kamu siapakah orang yang kuat itu? Kalo jawabanmu itu Superman, berarti kamu salah…, wong Superman aja keok ama Louis Lane. Kok bisa salah sih jawaban kita, ya kesalahan itu datang dari pemahaman kita yang salah juga…

Tahu ga sih kalo bukti orang-orang yang kuat ga akan kita temui pada sosok Spiderman, Superman, Batman, Rambo dll. Kenapa? Soalnya kekuatan mereka cuma ngendon pada fisiknya doang, selain itu ga ada yang lain.

Sobat, orang yang kuat itu adalah orang yang punya prinsip dalam hidupnya. Dia berani ngomong yang benar, meski yang lain mbela yang salah. Dia berani bilang “TIDAK” pada kemaksiatan, di saat yang orang lain lagi enjoy ama dosanya. Dia berani megang prinsip yang haq itu pasti dan yang bathil kudu dibasmi. Walau dia ngerti konsekuensinya bakal ga gampang. Mungkin aja dibenci teman, dijauhi rekan, but it’s okay selama Allah masih menjadi kekasih kita....

Yup, hitunglah umur kita mulai saat ini. Kokohkan iman kita dalam hidup ini. Raih bekal terbaik dalam menghadapi ajal. Dan sukseslah menempuh kehidupan sejati di akhirat. Yuk...(dy)


disadur dari www.islamuda.com

Milan Capolista





Milan kembali berbicara Scudetto setelah tadi malam mengandaskan Napoli dengan skor tipis 1-0. melalui gol bunuh diri pemain belakan Napoli di menit- menit akhir pertandingan.Menghadapi lawan yang bermain dengan 10 orang sejak babak pertama.

Kemenangan atas Napoli, yang sebelumnya merupakan pemuncak klasemen, ditambah hasil imbang yang didapat Udinese membawa Milan untuk sementara duduk di puncak klasemen. Rossoneri punya koleksi poin 22 atau unggul satu atas Udinese di urutan dua.

Keberhasilan duduk di puncak klasemen menunjukkan Milan masih menjadi kandidat kuat scudetto musim ini. Hasil tersebut terasa kontras dengan apa yang diraih Paolo Maldini cs beberapa pekan lalu saat menelan dua kekalahan beruntun di dua pekan perdana yang membuat mereka sempat merasakan papan bawah klasemen.

Buat Napoli, kekalahan ini menggusur posisi mereka ke urutan empat klasemen dengan 20 poin dikumpulkan. Selain Milan, Azzurri digusur Inter yang kemarin menangn 3-2 atas
Reggina.

Jalannya pertandingan

Sejak Kick-Off babak pertama dimulai, Napoli langsung menghentak melalui Ezequiel Lavezzi, namun tembakannya pada menit ketiga masih berada di atas mistar gawang Abbiati.

Setelah itu, kedua tim silih berganti melakukan serangan. Milan yang dimotori oleh Ronaldinho beberapa kali melakukan aksi yang merepotkan barisan pertahanan Napoli, begitu juga dengan Marco Boriello yang diplot sebagai ujung tombak Rossonerri.

Namun peluang terbaik bagi Milan terjadi ketika Genaro Gattusso dijatuhkan sedikit di luar kotak penalti. Namun sayang, tendangan bebas melengkung Ronaldinho masih dapat diantisipasi dengan baik oleh Gennaro Lezzo.

Menjelang babak pertama berakhir, Napoli pun harus bermain dengan sepuluh pemain karena Christian Maggio diusir oleh Wasit setelah mendapat kartu kuning yang kedua hasil pelanggarannya terhadap Marek Jankulovski. Sampai turun minum kedudukan imbang tanpa gol belum berubah.

Memasuki babak kedua, Milan yang unggul jumlah pemain langsung menekan, hasilnya di menit ke 50, Clarence Seedorf mendapat ruang untuk melakukan tendangan langsung. Namun sepakan tersebut masih melebar.

Untuk menambah daya gedor, Carlo Ancelotti memasukkan Alexandre Pato untuk Masimmo Ambrosini di menit 61. Hasilnya mulai terasa di menit-75 saat penyerang Brasil itu mendapat kesempatan bersih dengan lolos dari perangkat offside dan hanya berjarak beberapa meter saja dari garis gawang. Namun sundulannya hasil umpan dari Kaka masih melebar di samping tiang gawang Lezzo.

Di menit ke 84, kesempatan Milan memecahkan kebuntuan terbuka lebar setelah wasit menunjuk titik putih smenyusul handball Michele Pazienza di kotak terlarang. Namun tendangan penalti Kaka ke arah kanan gawang terbaca dengan sempurna oleh Lezzo, bola pun gagal menyentuh jaring.

Namun beberapa menit berselang Milan akhirnya benar-benar mampu mencetak gol. Diawali tendangan bebas Ronaldinho dari sudut sempit, bola mengarah ke gawang setelah sebelumnya sempat membentur kepala Denis.

Susunan Pemain:

Milan: Abbiati; Zambrotta, Bonera, Favalli (Kaladze 75), Jankulovski; Gattuso, Seedorf, Ambrosini (Pato 60); Kakà, Ronaldinho; Borriello (Inzaghi 70)

Napoli: Iezzo; Santacroce (Pazienza 55), Cannavaro, Contini; Maggio, Blasi (Russotto 87), Gargano, Hamsik (Aronica 46), Mannini; Denis, Lavezzi

Kamis, 30 Oktober 2008

Milan melaju " Double Winners" ditunggu.

Perjalanan Milan di musim ini yang cukup impresif seakan menegaskan ancaman kepada kontestan lain baik di Serie - A, maupun li Piala UEFA, agar berhati - hati dan bersiap untuk kalah.skuad milan yang diisi oleh pemain bertalenta yang nyaris memiliki skill merata di semua lini plus sembuhnya beberapa pemain dari cedera semakin memperkokoh skuadra milan,Alessandro Nesta dan Philipe Senderos yang menjadi tembok milan di lini belakang telah menunujukkan tanda - tanda membaik.

pertandingan melawan Harenveen di Piala UEFA pun dimenangi dengan mudah.Skor 3-1 adalah buah kerja keras pemain milan dalam pertandingan yang dipimpin oleh Gennaro Gatusso yang menggantikan Paolo Maldini sebagai Kapten utama Milan.

Pekan ini Milan kembali melibas Siena dengan skor 2 - 1 di San siro, setelah sebelumnya menang tipis atas Atalanta dengan skor 1 - o.

kebangkitan milan sedikit banyak dilhami oleh pemain andalan mereka yakni Ricardo Kaka yang tampil impresif untuk membantu milan.

dengan penampilan seperti ini adalah hal yang wajar jika Milan dapat memenangi semua kompetisi yang diikutinya. semoga

Minggu, 19 Oktober 2008

Tren Positif Milan berlanjut

setelah menelan hasil mengecewakan dengan tim antah berantah dari liga albania, walaupun bertitel laga amal milan sempat keok dengan skor tipis 2-1.
milan akhirnya menuai hasil positif saat menjamu Sampdoria dengan skor telak 3-0.
jalannya pertandingan.
kedua tim bertanding dengan tempo yang cukup tinggi sampai berakhir babak pertama skor imbang 0-0.
Pada menit 54, Lucchini dinilai melakukan handsball di area terlarang. Dia dikartu merah, gawang Sampdoria pun dijebol Ronaldinho dari titik putih.
selain kartu merah untuk pemain sampdoria masuknya kaka pada babak kedua menggantikan Alexandre Pato, kerjasama antara Kaka' dan Ronaldinho turut membantu milan dalam merepotkan barisan pertahanan sampdoria.
Ronaldinho akhirnya mencetak gol kedua nya dan di pamungkasi oleh penyerang gaek milan, Filippo Inzaghi.
Cyyo Milan......

kaka'



Kaka'

Inzaghi return

Inzaghi Return

stars with Ronaldinho n Kaka'

Kamis, 09 Oktober 2008

Turun Gunung








Bek Legendaris Milan,Franco Baresi dan Roberto Donadoni, Danielle Massaro,Alessandro Costacurta, pelatih Milan Arrigo Sacchi dan Carlo Ancelotti. bersama pemain Milan yang masih aktif bermain Ronaldinho. dalam sebuah laga amal dengan fiorentina.dalam rangka pengumpulan dana untuk Stefano Borgonovo pemain yang bermain untuk Milan juga Fiorentina. yang terkena penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang menyerang syaraf.

Disadur dari http://www.detiksport.com/ 09/10/2008




Di balik tabir BO



Noto Soeroto, salah seorang tokoh Boedi Oetomo (BO), di dalam satu pidatonya tentang Gedachten van Kartini alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: “Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya... Sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karam dalam gelombang kesulitan.” Deg….Sobat, bagai hampir kena petir yang menyambar. Penulis kaget, waktu ngebaca salah satu artikel di internet. Awalnya sih, kita pikir itu hanya artikel guyonan yang dibuat oleh orang iseng di dunia maya. Penasaranpun makin bikin tangan penulis gatel untuk browsing lebih banyak soal BO. Ternyata, makin lama kita searching soal BO, makin banyak pula artikel yang ngedukung tulisan di atas. Seakan-akan apa yang selama ini kita dapat di SD, SMP dan SMA tentang BO, sirna begitu aja. Rasa salut dan simpati pada BO sebagai pejuang kebangkitan nasional, udah lenyap saat buanyak referensi mampir ke flashdisk penulis.Apa aja sih yang kita dapat…?Yuk kita bagi sama-sama, moga ini semua bermanfaat. Boleh juga lho dikonsultasikan ke guru. Soalnya belum tentu rekan dan guru-guru kita ngerti banget apa itu BO. Mereka kan juga dapat referensi dari buku pelajaran sekolah aja. Jarang banget kan kita dapat sumber dari buku-buku aslinya.


Nah sobat, tentunya kita semua bakal berusaha obyektif. Sesuai ama porsinya. Alangkah bijaknya kita kalo buletin ini bisa kalian jadikan studi perbandingan ama buku-buku pelajaran. Lebih lengkap mana sumbernya, dan lebih bagus mana penjelasannya. Semua kita serahin ama sobat sekalian. Yang pasti, kita tetep kudu menjadikan Islam sebagai nomor satu, bukan BO…iya kan.


Sekilas tentang BO Sobat, Boedi Oetomo sendiri berawal dari organisasi yang didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, yang merupakan sekolah kedokteran milik Belanda. Pada tanggal 20 Mei tahun 1908. Ambtenaar atau para pegawai negeri yang loyal ama pemerintah kolonial Belanda secara langsung ngontrol dan mimpin organisasi ini. Cuma orang Jawa dan Madura saja yang bisa menjadi anggota BO. Bahkan orang Betawi, yang konon asli Jakarta, tempat organisasi ini didirikan, ga bisa masuk jadi anggotanya. Bukti ini semua kebaca dalam surat edaran yang dikirim oleh Sekretaris pertama BO, Soewarno kepada pers bulan Juli 1908, tulisan ini dimuat dalam buku Sumbangsih. Di buku itu ditulis, bagaimana cara Soewarno menjelaskan soal para pendiri BO. Soewarno menyatakan sebagai berikut : “Pada tanggal 20 Mei 1908 murid-murid Sekolah Latihan Dokter-dokter pribumi di Weltevreden, memutuskan prinsipnya pembentukan sebuah perkumpulan orang-orang Jawa yang akan mendirikan pusat suatu perkumpulan umum dimasa depan dan pendirian perkumpulan itu terjadi kemudian.” (Paul W. Van der Veur, Kenang-kenangan Dr. Soetomo hal. 21-22, Sinar Harapan, Jakarta 1984). Tuh kan, cuma buat orang Jawa doang.


Boedi Oetomo sendiri pertama kali dipimpin ama Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, sampe sekitar tahun 1911. Bisa ditebak, dia juga sangat loyal dan dipercaya ama pemerintah Belanda. Terus terang, karena diapun digaji oleh Belanda. Ga mungkin kan Belanda menjadikan orang yang nentang penjajahannya sebagi seorang Bupati. Emang enak dikhianati bawahan... Selanjutnya sobat, Raden T. Tirtokusumo diganti ama Pangeran Notodirodjo, dari Keraton Paku Alam Yogyakarta. Lagi-lagi ama orang yang duduk manis dan manggut-manggut ama pemerintah Belanda. Podho wae.


By the way sobat, organisasi Boedi Oetomo yang didengung-dengungkan bersifat nasionalis, tentunya ga membedakan semua ras di Indonesia, ternyata ga semanis yang kita kira. Jangankan ama orang Batak, Papua, Ambon, dan Kalimantan…ama orang Betawi aja mereka ga seberapa ngeh. Ini terbukti dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BO yang dikutip ama situs eramuslim.com. Dalam pasal 2 AD-ART BO, dituliskan, ”Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis.” Tuh kan, hanya Jawa-Madura sentris doang.


Hal ini juga dibenarkan ama sejahrawan Indonesia Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman. Selebihnya, pada praktek keorganisasian, BO hanya membahas bagaimana cara memperbaiki taraf hidup orang Jawa-Madura semata. Kasiyan deh...Nah sobat, kalo kita mau mikir dikit aja, sifat Jawa-Madura sentris yang ada di BO, sebenarnya udah ngebuktiin BO ga bersifat nasionalis, seperti yang selama ini diiklankan. Sifat organisasi BO udah ngasih lampu merah kalo mereka tetep membiarkan daerah lain dijajah ama Belanda. Dan ga mau mikir gimana taraf hidup penduduk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi ama Papua. Yang selama ini sering kita dengar dari guru kita.Lebih parahnya, sebagian besar tokoh di BO antiagama, khususnya Islam. Tentu ga heran, karena mereka dapat pendidikan dari pemerintah kolonial Belanda. Bahkan sejumlah tokohnya juga anggota freemasonry, yaitu lembaga milik Yahudi yang punya misi orientalisme, alias tipu daya untuk ngacak-ngacak sebuah negeri (eramuslim.com).


Ini terbukti dari kutipan media cetak milik BO terbitan Surabaya, tulisan itu berbunyi, “Digul (daerah di Papua) lebih utama daripada Makkah”, “Buanglah Ka’bah dan jadikanlah Demak itu Kamu Punya Kiblat!” Tulisan tadi dikutip oleh A. Hassan dalam majalah Al-Lisan nomor 24, tahun 1938.Sobat, beda ama Sarikat Islam yang saat itu banyak tokohnya yang dipenjara karena nentang Belanda. Karakter BO yang sejalan ama pemerintah Belanda, membuat ga ada satupun tokohnya yang ditangkap apalagi masuk bui. Sifat perjuangan BO yang sempit, tokoh yang antiagama, dan sejalan ama pemerintah Belanda, seakan jadi tamparan keras buat Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Keduanya lalu keluar dari BO kecewa berat ama perjuangan BO. Mungkin mereka berdua bakal bilang, capek deh...


Di bulan April 1930, karena nerima banyak segali hujatan dan kritik pedas, dengan terpaksa, akhirnya BO dibuka untuk semua golongan di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan konferensi di Solo pada Desember 1932, yang mengubah tujuan BO menjadi ”Mencapai Indonesia Merdeka.” (AK. Pringodigdo, SH, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia hal 132 dan 133, PT. Dian Rakyat, Jakarta 1991).Sobat, itu tadi sekilas tentang sejarah BO, tujuannya dan orang-orang yang ada di dalamnya. Memang ternyata, BO ga seideal yang digambarin ama tokoh-tokoh nasionalis. Malah sebagian besar anggotanya antiagama. Masa kita mau menjadikan orang yang antiagama jadi idola kita? Malu atuh Bang...


Melacak Kebangkitan Hakiki Sobat, ga sedikit dari kita bingung memaknai apa itu kebangkitan. Malah ga jarang kita salah memberi definisi tentang kebangkitan. Keberadaan Boedi Oetomo misalnya, banyak yang menyebutnya sebagai momen kebangkitan. Tentu maksudnya adalah kebangkitan melawan penjajah. Khususnya penjajahan militer.


Apabila itu yang dimaksud, berarti makna kebangkitan adalah upaya perlawanan terhadap segala yang membatasi, lebih konkritnya mengintimidasi kita. Artinya bila kita bisa bangkit, hasilnya adalah kita bebas menentukan pilihan sendiri. Padahal, fakta negeri kita sekarang sma sekali ga seperti itu.Kita kudu sedikit lebih cerdas, karena kebangkitan ga berarti hanya bebas dari penjajahan militer doang. Buktinya negeri kita masih aja nerapin hukum buatan pemerintah kolonial Belanda.


Meski Belanda udah ga lagi njajah negeri kita. Bukti yang lain, ekonomi kita masih terkatung-katung dalam hutang. Hutan dan sumber daya negeri kita banyak yang dikuasai oleh pihak luar. Bukan dikelola ama negeri kita sendiri. Sebut aja Exxon di Aceh dan Freeport di Papua. Itu hanya seklumit bukti kalo negeri kita tuh belum sreg bangkitnya, dan kebangkitan nasional yang didengungkan cuma sekedar angin semilir yang lewat.


Belum lagi kalo kita lihat kondisi masyarakat yang serba kepepet dan kekurangan. Sedangkan remaja kita mayoritas malah hidup serba hedonis dan ga karuan. Apa ini yang disebut kebangkitan? Tobat toh Jeng....Sobat, tentu ga salah bila Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.


'Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (TQS.Al-Israa’ : 36). Tentu kalo kita cerminkan ama pembahasan di atas, pastinya kamu semua bakal ngerti. Semisal, kita ga boleh percaya gitu aja kalo BO merupakan pejuang kebangkitan nasional yang sebenarnya. Dengan membaca fakta yang udah dipaparin di atas, hal ini sungguh bikin kita sebel. Apalagi kalo ngelihat kondisi negeri kita sekarang yang lagi ngenes-ngenesnya, tentu ga matching kalo kita masih memakai kamus definisi kebangkitan nasional. Ngimpi kali kang....


Memilah Kebangkitan Hakiki Sobat, dalam bahasa Arab, kebangkitan disebut An-Nahdhoh. Makna kebangkitan, bisa sobat baca di buku Dasar-dasar Kebangkitan. Dalam buku tersebut, ada definisi yang lumayan panjang tentang kebangkitan. Singkatnya, makna kebangkitan adalah kondisi dimana sekelompok manusia atau masyarakat terbebas dari kungkungan aturan manusia dan kembali kepada aturan Allah SWT. Ini semua bisa terjadi kalo manusia mau ngelakuin perubahan. Dan Allah SWT telah berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (TQS.Ar-Ra'd: 19). Di dalam tafsir dijelaskan yang dimaksud dengan keadaan adalah Allah ga akan merubah keadaan kita, selama kita ga ngerubah sebab-sebab kemunduran kita. Nah, kembali ke kitab Dasar-dasar Kebangkitan, yang nyebabin kemunduran kita saat ini, adalah aturan kebebasan buatan akal kita yang membuat manusia sakarepe dhewe.


Termasuk di dalamnya adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dan ingat sobat, kemunduran akan menyebabkan kerusakan. Allah SWT berfirman, ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS. Ar Rum: 41).


So sobat, adlah sebuah kekeliruan besar, jika kita menjadikan figur BO sebagai standar kebangkitan. Tanpa ngerti apa itu definisi bangkit itu sendiri. Apalagi Allah SWT melalui Rasulullah SAW, membenci orang-orang yang mengajak kepada kebangkitan yang salah dengan ikatan nasionalisme. Rasulullah SAW bersabda, “Bukan dari golongan kami, orang-orang yang menyeruh pada ‘ashabiyah (nasionalisme, kebangsaan, dsb)” (THR. Abu Dawud) di hadits yang lain dikatakan “barang siapa menyeruh kepada ‘ashabiyah (nasionalisme, kebangsaan, dsb) maka ia bukan termasuk golonganku” (THR. Muslim).Rasulullah juga mengatakan dalam hadisnya yang lain seperti “Barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan yang bukan berasal dariku (Islam) maka amalannya tertolak” (THR. Muslim).


Sehingga jelas, konkritnya kita kudu belajar Islam, supaya ngerti mana yang bener dan mana yang salah. Jangan-jangan, kita malah mendukung sesuatu yang salah, bahkan mengidolakan BO walau di dalamnya sangat benci pada umat Islam. Ga suka dengan agama Islam. Tentu ini bertentangan ama firman Allah SWT, ”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (TQS. Ali Imran: 19). Iya kan…...


(USB)
Share dari Situs WWW.ISLAMUDA.COM
[22/05/08 - 07:25:40]

Selasa, 07 Oktober 2008

Kota Kordoba


Kordoba adalah salah satu kota di Andalusia yang terletak di belahan barat Spanyol. Kota ini memanjang di tepi kanan sungai Lembah Besar. Kordoba merupakan kota tua Iberia dengan nama Iberi Baht, kemudian orang Arab menyebutnya Qurthubah atau Kordoba. Sejarahnya:Kota Kordoba didirikan pada masa Romawi di sekitar sungai Lembah Besar yang kemudian menjadi terkenal setelah terjadi konflik antara Karthajinah dengan Romawi.Kordoba pernah dikuasai oleh penguasa Romawi, Lothair, lalu dijadikan ibukota Spanyol pada tahun 169 SM.


Sejak itu, Kordoba menjadi salah satu wilayah kekuasaan Imperium Romawi.Pada abad pertama Masehi, Panglima Julius Caesar berhasil merebut Kordoba setelah terjadi perang Manda tahun 45 M. Tidak lama setelah itu Kordoba menjadi salah satu pusat kehakiman di Spanyol Selatan, di samping kota-kota lain seperti Qabis, Sicillia dan Istijah.Pada saat Fendal, Sawaf dan Alan menyerbu pulau Iberia, tahun 409 M, Kordoba berada di bawah kekuasaan Inggris sampai Raja Goth Barat berhasil merebutnya pada tahun 568 M.


Penaklukan Islam: Islam masuk ke kota Kordoba pada tahun 93 H atau 711 M. dibawa oleh Thariq bin Ziad yang datang memimpin pasukan Islam untuk menaklukkan Andalusia. Penaklukan Kordoba itu berjalan dengan mulus. Ketika itu, Thariq bin Ziad mengutus Mughis Al-Rumi ke Kordoba dengan 700 pasukan berkuda. Mereka memasuki kota itu pada malam hari dan berhasil menembus pagar kota kemudian menguasainya. Sejak itu, Kordoba menjadi kota Islam di Spanyol.


Kordoba diduduki oleh penguasa-penguasa Andalusia selama hampir tiga abad hingga runtuhnya kekhalifahan di Andalusia.Samah bin Malik Al-Khulani adalah tokoh pembangun dan pengembang kota Kordoba hingga menjadi salah satu kota besar dunia. Kordoba sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan, Kebudayaan, Kesenian dan Kesusasteraan:Abdurrahman Ad-Dakhil menjadikan kota Kordoba sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, kesenian dan kesusasteraan untuk seluruh Eropa. Ia mengundang ahli-ahli hukum Islam, sains, filsafat dan syair untuk berkunjung ke Kordoba.


Pada masa kekuasaan Abdurrahman An-Nashir, kemudian masa kekuasaan putranya, Hakam, kota Kordoba berhasil mencapai tingkat kesejahteraan dan kekayaan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Saat itu Kordoba sejajar dengan Bagdad, ibukota Dinasti Abbasiah; Konstantinopel, ibukota Bizantium; dan Kairo, ibukota Dinasti Fatimiah. Duta-duta Kordoba diutus sampai ke wilayah yang sangat jauh seperti India dan Cina. Begitu pula sebaliknya, duta-duta asing, seperti dari Bizantium, Jerman, Perancis, Italia dan kerajaan-kerajaan lain di Eropa, Spanyol Utara, Arfrika Utara dan suku-suku Afrika lainnya terdapat di Kordoba.


Objek Budaya: Universitas Kordoba yang dibangun oleh Abdurrahman III, di samping Mesjid Raya, merupakan lembaga pendidikan dan kebudayaan paling terkemuka pada zaman itu. Kordoba berhasil mencapai puncak kejayaan ilmiahnya pada masa Hakam Al-Mustanshir yang sangat memperhatikan berbagai disiplin ilmu, sampai mendapat gelar Khalifah Cendekia.


Tokoh-tokoh Kordoba: Di Kordoba terdapat banyak ulama Muslim dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda seperti Ibn Hazm, Qurthubi, Ibn Rusyd, Al-Zahiri, Ibn Wafid, Ibn Jaljal, Al-Ghafiqi, Al-Idrisi, Abbas bin Farnas dan lain-lain.


sumber: al-islam.com

Langit Biru Parangtritis

Oleh: joeni astoeti



Rara baru pulang dari kampus. Wajahnya Nampak berseri-seri yang membuat Rahadi heran. Tidak biasanya ia ceria seperti itu. Dengan penasaran Rahadi bertanya pada adik perempuannya itu.
"Kamu seneng banget kelihatannya. Baru dapet hadiah ya?"
Rara menggeleng penuh misteri.
"Dapet pulsa gratis!"
"Bukan…" jawab Rara seraya masuk ke kamarnya.
Ada apa sama dia? Batin Rahadi terus bertanya-tanya. Ah, nanti malam saja aku tanyain lagi.Malamnya, Rahadi seperti biasa duduk di teras sambil membaca buku. Tiba-tiba Rara muncul di pintu dengan membawa sebuah buku. Gadis yang masih kuliah semester empat itu senyum-senyum pada kakaknya.

"Mas…" panggilnya.Rahadi menoleh,
"Apa De?""Rara mau tanya, boleh?"
"Boleh, sini…."Rara mendekat, lalu menatap Rahadi malu-malu.
"Mas, bikin CV gimana sih?"
"CV? Lha biasa aja kok. Emang kamu ikut organisasi apa lagi? Apa kurang banyak tuh organisasi yang kamu ikuti?"
Rara tersipu malu, "CV buat ta'aruf Mas…"Rahadi terkejut. Ia seakan baru menyadari kalau adiknya itu sudah besar.
Sudah dua puluh tahun. "Kamu…sudah siap nikah? Sama siapa ta'arufnya? Anak mana? Mas kenal tidak?"
"Makanya, bantuin dulu bikin CV-nya. Nanti Mas juga tahu sendiri kok.."
"Kenal di mana? Hayooo diem-diem kamu punya gebetan juga ya De? Eh, emangnya kenapa kamu mau ta'aruf sama dia?"
Rara makin tersipu malu. "Mau bantuin gak nih..?"
"Dasar anak muda zaman sekarang. Pake istilah ta'aruf segala! Biar kelihatan keren ya? Padahal makna ta'aruf itu luas De. Gak hanya terbatas pada perkenalan ikhwan dan akhwat yang mau menikah.

Dalam al-Qur'an kan jelas, kita diciptakan dari laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa * agar kamu saling mengenal. Jadi gak hanya lingkup ikhwan dan akhwat. Eh kalian malah membatasinya. Harusnya jangan pake istilah ta'aruf ah. Ganti! Tanazhur aja!

Memperhatikan!""Mas, aku nanya CV, bukan mau denger kuliah Mas… Cape deh…"
"Gini ini anak muda zaman sekarang, kalau dikandani * mesti ngeyel gini…" kata Rahadi seraya mengusap kerudung Rara yang berwarna hijau. Rara tertawa kecil.

***Keesokan harinya Rara mengirimkan CV-nya kepada Azwar, lelaki yang beberapa hari lalu mengajaknya berta'aruf. Rara pun sudah menyimpan CV Azwar, ia langsung pulang setelah selesai perkuliahan untuk segera membaca biodata lelaki itu.Di depan monitor, Rara senyum-senyum. Rupanya begini toh CV buat ta'aruf? Hihi, lucu sekali ya? Ada alasan menikah, ada kriteria istri, ada rencana ke depan, ada kekurangan, keorganisasian, hihihi…

Rara bergumam sendiri. Ia geli mengingat CV yang ia buat justru tak selengkap punya Azwar. CV-nya persis CV untuk daftar organisasi. Ada motto, hobi, cita-cita dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pernikahan. Wah..Mas Adi salah kasih informasi nih…Rara pun sebenarnya sudah lama mengenal Azwar, namun ia tak menyangka akan sampai pada tahap ta'aruf. Baginya ini pertama kalinya ia menerima ajakan ikhwan untuk berta'aruf menuju jenjang pernikahan. Memang kurang pengalaman, dan Rara tiba-tiba malu.

Ia merasa sudah dewasa, bukan anak-anak lagi. Tak terasa waktu cepat sekali berlalu. Masa kanak-kanak telah meninggalkannya. Kesibukannya di organisasi membuatnya lupa kalau suatu hari nanti ia harus menikah.Tiba-tiba HP-nya berdering. Azwar meneleponnya! Aduuuh, kalau ngobrol sama ikhwan di telepon gimana ya? Apalagi ini kepentingannya bukan organisasi di kampus, melainkan organisasi rumah tangga. Huft…tenang Ra, tenang… Rara menenangkan dirinya sendiri. Ia mencoba untuk menetralisir keadaannya.
"As…salamu'alaikum…" sapa Rara
"Alaykumsalam, Ra…" jawab Azwar di seberang telepon.
"Iya Kak.."
"Lagi apa? Rara udah baca CV Azwar?"
"Udah…"
"Gimana?"
"Gimana apanya? Bagus…ada warnanya. Gak kayak punya Rara, jelek."
"Punya Rara bagus juga kok…"
"Tapi Kak, gimana nih bermasalah gak? Kakak tahu sendiri Rara aktif di banyak organisasi. Sedangkan Kakak sama sekali gak minat dengan hal-hal semacam itu. Apa itu bermasalah?"
"Oh, tidak masalah… Azwar memang lebih fokus pada tujuan pribadi, jadi kurang minat pada organisasi… Tapi Azwar mendukung kegiatan Rara.."Rara bernafas lega,
"Oh, syukurlah…" Rara teringat pada kriteria istri yang Azwar kehendaki. "Oh ya Kak, mengenai kriteria istri…."
"Kenapa Ra?"
"Kakak maunya yang tinggi badannya lebih dari 155 cm ya?""Itu memang salah satu syarat dari orangtua Azwar. Mereka memang sangat sensitif kalau masalah tinggi badan. Azwar berkali-kali di-warning supaya cari jodoh yang tingginya lebih dari 155. Bahkan dulu pernah punya teman yang kurang dari 155 gitu, Bapak langsung menegur. Padahal baru teman, bukan pacar atau calon. Gimana kalau sudah jadi calon ya? Azwar gak ngerti deh.. hehehe"

Rara merasa terhempas. Uh, Kak Azwar belum tahu ya kalau tinggi Rara semampai? Semeter tak sampai? Rara diam tak menjawab saat Azwar berulangkali memanggilnya."Ra, are you there?"
"Ya, Kak…""Ada apa kok diem?""Rara 150! Pasti Rara langsung ditolak sama orangtua Kakak."Kini Azwar yang diam. Ia tidak tahu apa yang akan orangtuanya katakan kalau tahu calon menantunya itu liliput, tak sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan.Percakapan itu segera Rara akhiri. Ia tahu apa yang akan terjadi. Ya, ta'aruf pertamanya gagal. Ia tidak ingin bermasalah dengan calon mertuanya, lebih baik memang tidak dilanjutkan.

Tapi ia tak habis mengerti, mengapa masih ada orang yang mempermasalahkan kekurangan fisik sedangkan Allah saja sama sekali tak membedakan makhluk-Nya? Semua sama di hadapan-Nya, yang membedakan hanya ketaqwaannya. Aku juga gak mau jadi orang pendek! Tapi Allah menciptakanku dengan tubuh imut seperti ini jelas bukan salahku. Uh, kenapa ini harus terjadi padaku? Rara nampak bersedih atas kejadian ini. Rasanya ia ingin agar perkenalannya dengan Azwar tidak terjadi. Spontan saja airmatanya menetes. Aku cengeng sekali…Rara keluar rumah.

Ia menstarter motornya lalu melaju di gang-gang desanya menuju jalan raya. Ia memang tidak mungkin melanjutkan prosesnya dengan Azwar, dan ia juga yakin Azwar akan memutuskannya. Satu sisi hatinya berbisik untuk tidak menyerah begitu saja. Namanya tantangan itu pasti ada, apakah kita akan bertahan atau menyerah? Tapi Rara juga memahami keinginan orangtua Azwar.

Baginya ridlo orangtua adalah ridlo Allah juga. Masih banyak akhwat lain yang jauh lebih baik dariku, lebih solehah, dan lebih tinggi. Rara tak tahan juga untuk tidak menangis. Di jalan raya begini, agak ngebut, airmatanya terbang bersama angin. Akhirnya ia sampai di parkiran pantai Parangtritis. Ia sengaja memilih bagian pantai yang paling sepi pengunjung seperti kebiasaannya kalau sedang ingin merenung seorang diri. Ia bisa betah berlama-lama duduk di pasir, sambil memandangi laut yang luas dan membiarkan ombak menjilati kakinya yang terbalut kaos kaki. Angin membelai wajahnya, memain-mainkan kerudungnya yang lebar.

Wangi asin pantai ini tak semerbak seperti pantai Depok yang ada di dekat pantai Parangtritis. Semakin banyak wisatawan, keaslian pantai semakin hilang. Mungkin lama-kelamaan pantai Depok juga akan kehilangan keasliannya.Rara memejamkan mata. Selesai sudah… akhirnya aku gagal… hufth…. Rara merasakan angin pantai mulai merasuki setiap rongga tubuhnya. Ia ingin bersenyawa dengan laut, angin, ombak, pantai, dan….langit biru…Setiap bersendiri seperti itu, ia merasa sedang melakukan latihan yoga yang bisa menenangkannya. Tapak kaki kuda dan hiruk pikuk pengunjung yang bermain ombak tak ia pedulikan. Ia merasa deburan ombak itu tengah berbicara dengannya.

Aku tidak gagal. Aku hanya belum menemukan orang yang tepat. Setiap keputusan, tak hanya bernilai risiko tapi juga ada manfaat dan hikmahnya…. Pasti suatu hari nanti aku akan menemukan seseorang yang mau menerimaku apa adanya tanpa melihat tinggi badan atau lainnya.

"Ra, kamu di mana?" Rahadi mengirim pesan pendek. Rara baru sadar kalau motor itu punya Masnya dan Rara lupa meminta izin untuk meminjamnya."Rara di Paris , Mas…"
Rara langsung menelepon Masnya."Haduh…kok ndak izin disik? Mas kan mau nganter pesanan gerabah nih buat mantenan temen Mas…"
Rahadi memang punya usaha pembuatan gerabah untuk souvenir pernikahan."Ngapunten Mas…""Halah kamu bisanya maaf-maaf aja. Ngapain sih di pantai! Pulang!"
"Bercengkrama dengan ombak…"
"Mulai deh puitis lagi…! Ati-ati nanti kebawa air pasang kayak waktu itu!"
"Iya, iya…."
"Yo wis, Mas pinjem motor Pakde saja. Kamu pulangnya jangan kemaleman ya De?" lalu Rahadi menutup teleponnya setelah mengucapkan salam.Rara kembali memandangi ombak. Ia teringat waktu ia tidak diterima di universitas impiannya gara-gara tingginya tidak mencapai standar yang ditetapkan.

Ia ingat saat itu ia menangis dan menyendiri di pantai seperti saat ini. Ombak yang akan selalu datang kembali ke pantai meski sejauh apapun ia berkelana di samudra luas. Meski menjadi gelombang sebesar apapun, ia akan terus kembali ke pantai. Begitu juga harapan.

Walau di mata kita ia nampak berlalu meninggalkan kita, sejatinya ia tak akan pernah meninggalkan kita. "Tapi ombak yang datang lagi itu bukan ombak yang sama, Ra…"
Komentar Rahadi waktu itu."Harapan juga demikian. Bisa jadi yang datang itu bukan harapan yang sama seperti yang meninggalkannya dahulu. Tapi toh ia tetap bernama harapan. Dan pantai selalu sabar menanti datangnya ombak. Kita gak boleh berputus asa dari rahmat Allah kan Mas?" Rara mempertahankan pendapatnya.

"Sak karepmu lah. *3 Kamu yang sedih, lha malah kamu yang berpuitis gitu! Ada juga Mas yang menghibur kamu… Eh, ini kamu sendiri yang menghibur diri sendiri…"Rara tersenyum mengingat percakapan itu. Terakhir kali, Rara meneteskan airmata saat matahari terbenam. Sunset yang luar biasa indah…Subhanallah….Ia sudah hampir dua jam berada di sana sendirian. Sejak langit masih biru, hingga berubah jingga karena matahari telah bersembunyi untuk sementara waktu. Esok, bila masih ada usia, aku pasti akan melihat langit biru lagi seperti hari ini. Biar kisah kami itu menjadi hikmah…

Serang, 19 Juli 2008-------------------------------------------------1. Qs. Al Hujurat 132. Dikandani = dinasehati3. Sak akrepmu lah = terserah kamu lah
dipublikasikan oleh:www.islamuda.com
[31/07/08 - 11:32:05]

Senin, 06 Oktober 2008

Karena Itulah aku cinta




Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.Kenapa?Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu.


Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.Kamu pasti bercanda!Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?Nania terkesima.Kenapa?Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.



Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.Tapi kenapa?Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.


Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!Cukup!Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli.


Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.Mereka akhirnya menikah.

Setahun pernikahan.Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?Rafli juga pintar!Tidak sepintarmu, Nania.Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli.


Lagi-lagi percuma.Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.


Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.Cantik ya? dan kaya!Tak imbang!Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.


Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit.


Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.Baru pembukaan satu.Belum ada perubahan, Bu.Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.Masih pembukaan dua, Pak!Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang?Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.Dokter?Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.Mungkin?Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?Bagaimana jika terlambat?Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi.

Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.Kepanikan ada di udara.

Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.Pendarahan hebat!Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda.

Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil.

Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam.

Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.Nania, bangun, Cinta?Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.


Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,Nania, bangun, Cinta?Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.


Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik.


Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania.


Begitu bertahun-tahun.Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya!

Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung!Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?


Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.Ya.


Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsisempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

Begitulah cinta. Aku harap dengan pernikahan ini kalian menjadi saling cinta dan mencintai lebih dari aku mencintai sahabatku ini. Untukmu yang telah menjadi seorang suami……dan untukmu yang telah menjadi seorang istri.


Percayalah….bahwa Cinta itu akan menutupi segalanya


CINTA KARENA DIA……(Kado Pernikahan YuLi & Aldo)
dipublikasikan oleh: http://www.islamuda.com/
1/09/08 - 02:15:10]

My Lovely Mom

*dari milis sebelah
Sebuah kisah rekaan, tentang Cinta seorang Ibu..Anjrittt...preman, pembunuh, penjahat sekalipun bakal terharu baca kisah ini.Semoga bermanfaat...

My Lovely Mom .......Ibu saya yang telah menjanda selama 9 tahun. Belakangan ini saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan bantu istri saya mengurus tiga anak kami.Suatu malam, tiba-tiba saya pingin pergi berdua saja dengan Ibu dan ketika pikiran itu saya kemukakan ke istri saya, spontan dijawab.. "Kenapa tidak kamu lakukan hal itu sekarang, selagi Ibu masih sehat?" Saya segera melompat dari tempat duduk saya dan langsung telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film. Berdua saja."Ada apa dengan istrimu?" kata ibu dari ujung telepon. Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima undangan yang datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti akan membawa berita buruk. "Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke luar berdua saja," jawab saya. "Istri saya baik-2 aja kok, tapi kali ini saya memang hanya pingin pergi berdua dengan Ibu, itupun kalau Ibu mau..""Ibu mau sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha, dia masih curiga.Besok malamnya, sepulang kantor saya ke rumah ibu. Dari halaman sudah terlihat oleh saya dia agak gelisah, mungkin karena sudah tidak sabar menunggu, dan berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah menata rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun yang dipakai pada pesta ulangtahun perkawinan yang terakhir ketika ayah masih hidup.Ibu menyambut saya dengan senyum lebar, dengan sorot mata seolah tidak percaya akan diajak 'kencan' oleh satu-satunya anak laki-lakinya. "Ibu cerita ke teman-teman tetangga tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu seraya masuk mobil. "Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya."Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasana ruangan didalamnya terasa elegan & menyenangkan, dan sayup-sayup terdengar suara musik yang lembut. Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, jalannya anggun persis seperti First Lady.Ketika itu saya sempat menyesali diri, kenapa tidak dari dulu sejak Ayahmeninggal, saya hibur Ibu dengan cara seperti ini ..???Giliran mau pesan makanan, saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya walaupun sudah menggunakan kacamata. Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke ibu. Dia sedang memandangi saya dengan senyum yang penuh kasih..."Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kamu masih kecil,"katanya, dengan nada bangga..."Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu," jawab saya. Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada topik yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai akhirnya kami terlambat untuk menonton film.Ketika saya mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi lagi dengan kamu, tapi lain kali ibu yang bayar, ok ?!" Saya setuju."Bagaimana 'kencan'mu dengan Ibu?" tanya istri saya sesampai di rumah. "Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu mau ngomong apa. Tapi malah ceritanya kelewat asyik sampai nggak jadi nonton film.."Istri saya ikut senang mendengar cerita tentang pengalaman saya dan Ibu di restoran itu.


Lalu ............ ......... ......... ...Beberapa hari kemudian, ketika sedang di kantor saya dikagetkan oleh berita melalui telpon dari istri saya yang mengabarkan bahwa ibu telah meninggal karena serangan jantung. Begitu tiba-tiba kejadiannya. ., saya merasa belum berbuat banyak untukIbu, masih terbayang dimata saya 'senyum & sorot mata' kebahagiaan yang terpancar diwajah Ibu ketika makan sambil ngobrol berdua dengan saya di restoran beberapa hari sebelumnya.Selama seminggu kami tidur di rumah Ibu, disamping untuk menerima teman-teman Ibu yang ingin bertamu untuk menyampaikan belasungkawa juga untuk benahin barang-barang Ibu yang perlu diberesin. Sekembaliya kami di rumah, ada sepucuk surat undangan yang dikirim oleh restoran tempat saya dan ibu makan malam. Surat itu dilampiri kopi 'tanda lunas' (tertanggal 2 hari setelah kami berdua makan malam bersama), dan ada selembar kertas dengan tulisan tangan yang diselipkan disitu, bertuliskan :"Ibu sudah bayar makan malam kita (sesuai janji Ibu) walaupun rasanya takmungkin kita bisa makan bersama lagi. Namun begitu, ibu sudah bayarkanuntuk dua orang, Ibu pingin bisa kamu gunakan untuk makan berduaistrimu...Terimakasih anakku, besar sekali arti undanganmu malam itu, bagi Ibu."

Pada detik itulah saya baru memahami betapa pentingnya arti "kesempatan" yang bisa kita gunakan untuk mengatakan kepada orang-orang yang kita sayangi, mengenai perasaan kita terhadap mereka....!Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup ini daripada "Keluarga atau orang-2 yang kita cintai".Berikan waktu Anda secara khusus untuk mereka, jangan sampai Anda terlambat untuk mengatakan/menunjuk kan bahwa Anda amat sangat mencintainya. ..!!!.

I miss u more than I ever missed..I love u Mom...

Minggu, 05 Oktober 2008

Milan Tertahan di Cagliari




AFP/Damien Meyer

Milan




Setelah meraih beberapa hasil mengesankan, AC Milan kini malah ditahan penghuni dasar klasemen Cagliari. Aneh? Tak usah sedemikian heran karena menurut Carlo Ancelotti apa yang dialami Milan cuma sekadar fenomena sesaat belaka.Memulai musim ini dengan dua kekalahan di kancah domestik, Milan lantas bangkit dan tancap gas dengan meraih kemenangan dalam lima partai setelah itu. Dua kemenangan didulang di Piala UEFA sedangkan tiga sisanya di Seri A. Dari hasil positif di Seri A tersebut, ada dua kemenangan "Rossoneri" yang patut jadi perhatian. Yang pertama adalah saat mampu memecundangi pimpinan klasemen sementara Lazio melalui skor telak 4-1, serta menumbangkan Inter sang juara bertahan dengan skor 1-0.Performa dahsyat itu jelas menumbuhkan optimisme untuk Milan, sekaligus juga kewaspadaan dari lawan. Tapi apa lacur, menghadapi Cagliari yang sama sekali belum pernah meraih satu poin pun musim ini --alias selalu kalah-- "Il Diavolo Rossi" malah tak bisa unjuk gigi. Alih-alih terus maju dengan hasil positif, hanya skor 0-0 yang akhirnya menghiasi papan skor saat pertandingan Cagliari vs Milan tuntas, Senin (6/10/2008) dinihari WIB."Hasil ini tak otomatis berarti langkah mundur, karena fenomena sekejap semacam ini bisa terjadi setelah banyak pertandingan. Kami meneruskan langkah kami dan saya pikir hasilnya sudah tepat dengan mempertimbangkan keseluruhan penampilan kedua kubu," kilah Ancelotti seperti dikutip Channel 4.Menurut analisa Don Carletto, tertahannya Milan bukan berarti timnya sudah melemah atau kembali turun performanya. Justru Cagliari-lah yang mulai membenahi penampilan sehingga bisa mengimbangi Milan."Hal seperti ini bisa terjadi dalam perjalanan satu musim ketika menghadapi sebuah tim penuh tekad yang memainkan sepakbola bagus. Kami tak mungkin berharap bisa menang di setiap laga. Kami memang tak menampilkan permainan luar biasa, tapi hasil ini cukup bagus (karena) lawannya adalah sebuah tim yang bermain semaksimal kemampuan mereka," jelas dia.Hasil imbang tanpa gol jelas tak memuaskan, apalagi Milan juga memainkan tiga andalannya yakni Alexandre Pato, Kaka dan Ronaldinho. Tapi di 20 menit terakhir, Pato dan Dinho justru ditarik keluar untuk digantikan Andriy Shevchenko dan Pippo Inzaghi. Kedua strategi itu sendiri akhirnya terbukti sama-sama tak efektif."Kami butuh penyerang tengah yang kuat untuk menggempur pertahanan mereka, tapi (Marco) Boriello masih cedera dan Inzaghi baru saja mulai berlatih, jadi dia belum bugar untuk tampil lebih dari 20 menit. Saya mengakui mungkin seharusnya saya memang melakukan pergantian lebih cepat," aku Ancelotti menjelaskan strateginya.Apapun, optimisme masih terus dipelihara Ancelotti terutama menyoal Dinho dan Sheva yang masih setia dinantinya untuk segera kembali ke performa terbaik. "Jeda untuk partai internasional segera datang, jadi selama dua pekan ini Ronaldinho dan Shevchenko pasti akan membenahi performa fisik mereka."

Kamis, 25 September 2008

Piala Uefa

Piala Uefa
MILAN BUNGKAM ZURICH
Jumat, 19 September 2008 pukul 5:17:51 WIB

Milan, raih kemenangan pertama di Piala Uefa
Milan, BOLASportsLine/uefa
Setelah tampil buruk di kompetisi lokal. AC Milan akhirnya bangkit guna merebut kemenangan pertama musim ini. Menjamu FC Zurich di San Siro dalam laga Piala Uefa, Kamis (18/9).
Milan yang diperkuat olah sebagian besar pemain lapis kedua itu memang meyakinkan, 3-1. Bek kiri Marek Jankulovski mencetak gol pertama tuan rumah di penghujung babak pertama. Bola pantul hasil tendangan keras Andriy Shevncheko mampu diselesaikan dengan baik oleh Jankulovski untuk membawa Milan menutup babak pertama 1-0.
Saat pertandingan memasuki menit ke-57. Giliran Alexandre Pato memperbesar keunggulan Milan menjadi 2-0. Gol ketiga Rossonerri akhirnya diciptakan oleh pemain pengganti Marco Borriello pada menit ke-74.Zurich sempat mencuri satu gol melalui Dusan Djuric pada menit ke-78. Tendangan spekulasi Djuric tidak mampu dipatahkan Dida.
Kemenangan ini setidaknya dapat mengangkat mental skuad Milan guna menghadapi laga berat di Serie A akhir pekan nanti. Tim besutan peltaih Carlo Ancelotti itu akan dijamu pimpinan klasemen sementara Lazio.

Susunan Pemain:Milan: Dida; Antonini, Bonera, Kaladze, Jankulovski; Ambrosini (Emerson 67), Flamini, Seedorf; Kaka, Shevchenko (Ronaldinho 73), Pato (Borriello 65)

FC Zurich: Leoni; Stahel, Tihinen, Barmettler, Stuckl; Djuric, Aegerter, Okonkwo, Alphonse; Abdi (Mehmedi 87), Hassli (Nicki 76).

Minggu, 21 September 2008

Welcome

Selamat datang..!!!
Inspirasi untuk membuat blog ini pertama kali adalah proses pembelajaran dalam banyak hal. dan akan kubagi dengan rekan rekan netter lainnya, mungkin berguna dan dapat bermanfaat bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjalani hidup ini, baik yang berjalan dengan mulus dan lancar maupun yang tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan, tapi percayalah apa yang baik bagi kita belum tentu baik bagi Allah, begitu sebaliknya yang tak baik bagi kita mungkin saja baik menurut pandangan Allah.
banyak hal yang bisa menyatukan kita, hobby atau kesukaan yang sama, cita cita dan harapan yang samapun akan dapat menyatukan dua hati atau banyak hati untk saling mnerima walaupun terhalang oleh kendala fisik, bahasa, atau apapun itu.
diatas segala itu persamaan aqidah lah yang paling utama dalam mempersatukan hati hati manusia, sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah S.A.W bersama sahabat sahabat beliau, perbedaan adat-istiadat, suku atau apapun itu tak menyurutkan mereka untuk bersatu di bawah panji-panji Islam.
Sekarang saatnyan bangkit wahai saudaraku.....!!!
mungkin sedikit pencerahan akan membangunkan kita dari tidur panjang umat islam untuk memimpin kebali kekhilafahan dunia.
sebagaimana dijanjikan oleh Allah yang tertuang dalam surat-surat cinta -Nya kepada makhluk-makhluknya. saatnya kita kembali pada Al - Qur'an saudaraku.
sebaik-baik makhluk adalah yang membaca Al-Qur'an dan yang mendengarkan orang yang membaca Al-Qur'an.
Klub Sepakbola Favorit adalah A.C Milan



salam bwt semua milanisti all over the world.


forza rossoneri